Review Gadged Viral – Kalau kamu mengikuti perkembangan teknologi terbaru, nama Rabbit R1 pasti sudah tidak asing lagi. Perangkat mungil berwarna oranye cerah ini sempat mencuri perhatian saat pertama kali diperkenalkan. Desainnya unik, ukurannya kecil, dan fungsinya cukup menarik buat kamu yang penasaran dengan masa depan AI. Tapi sebenarnya, apa itu perangkat Rabbit R1? Yuk, kita bahas bareng-bareng dengan gaya santai tapi tetap informatif.
Baca Juga: Lagu Hits Terbaik BLACKPINK
Apa itu Perangkat Rabbit R1?
Rabbit R1 adalah sebuah perangkat berbasis AI yang dikembangkan oleh perusahaan bernama Rabbit Inc. Bentuknya kecil dan mudah dibawa ke mana-mana, mirip seperti walkie talkie zaman dulu, tapi tampilannya lebih modern dengan layar sentuh mungil dan kamera yang bisa berputar. Rabbit R1 dirancang untuk menjadi asisten pribadi digital yang bisa memahami dan menjalankan perintah sehari-hari kamu lewat suara.
Daripada harus membuka banyak aplikasi di smartphone, Rabbit R1 hadir dengan konsep yang disebut Large Action Model (LAM). Jadi, perangkat ini nggak cuma ngerti perintah kamu, tapi juga bisa langsung menjalankan tugas yang biasa kamu lakukan di aplikasi seperti Spotify, Uber, atau Gmail. Itulah kenapa banyak orang awalnya penasaran banget dan merasa ini adalah revolusi di dunia gadget.
Baca Juga: Top 10 Lagu BLACKPINK Paling Populer
Berapa Harga Rabbit R1?
Sekarang masuk ke salah satu pertanyaan yang paling banyak ditanyain: berapa harga Rabbit R1? Nah, saat pertama kali dirilis, Rabbit R1 dibanderol dengan harga sekitar 199 dolar AS, atau kalau dikonversi ke rupiah, kira-kira sekitar tiga jutaan. Lumayan terjangkau kalau dibandingkan dengan smartphone flagship, tapi tetap aja bikin orang mikir dua kali, apalagi dengan fitur yang masih berkembang.
Harga ini dianggap cukup menarik karena Rabbit R1 tidak membutuhkan langganan bulanan. Jadi, kamu cukup beli sekali dan langsung bisa pakai tanpa biaya tambahan. Tapi tetap saja, banyak yang bertanya-tanya soal performa dan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Apakah sebanding dengan harga yang ditawarkan? Itu yang bikin banyak orang penasaran dan akhirnya mencoba sendiri.
Baca Juga: Daftar Lengkap Lagu BLACKPINK
Siapa yang Mengembangkan Rabbit R1?
Kalau kamu sempat berpikir, apakah Rabbit R1 perusahaan Cina? jawabannya bukan. Rabbit Inc. adalah perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat, tepatnya di Los Angeles. CEO-nya bernama Jesse Lyu, yang sebelumnya juga terlibat dalam startup teknologi dan punya pengalaman di bidang AI.
Meskipun Rabbit R1 bukan produk dari perusahaan Cina, banyak komponen hardware-nya memang diproduksi di Asia, termasuk lewat kerja sama dengan perusahaan seperti Teenage Engineering, yang terkenal dengan desain perangkat audio dan elektronik yang unik. Jadi, meskipun bukan buatan Cina, beberapa bagian Rabbit R1 tetap memiliki sentuhan Asia dalam proses produksinya.
Baca Juga: Koleksi Lagu BLACKPINK Terbaik
Fitur Menarik Rabbit R1
Rabbit R1 punya berbagai fitur menarik yang sempat bikin heboh. Salah satu yang paling disorot adalah kemampuan suaranya. Kamu cukup ngomong ke perangkat ini, lalu dia akan menjawab dan menjalankan perintah kamu. Misalnya, kamu bisa bilang, “Putar lagu favorit di Spotify,” dan Rabbit R1 langsung melakukannya. Nggak perlu buka aplikasi, nggak perlu scroll-scroll.
Selain itu, perangkat ini juga punya kamera kecil yang bisa digunakan untuk scan objek, bahkan katanya bisa bantu buat belanja online hanya dengan menunjukkan barangnya. Layarnya memang kecil, tapi cukup buat menampilkan hasil yang kamu perlukan. Sederhana, tapi cukup revolusioner di zamannya.
Lalu, Mengapa Rabbit R1 Gagal?
Ini pertanyaan yang cukup serius dan banyak diperbincangkan. Mengapa Rabbit R1 gagal? Jawabannya tidak sesederhana yang dibayangkan. Meski konsepnya keren dan idenya brilian, realitanya di lapangan tidak semulus itu. Banyak pengguna mengeluhkan performa perangkat ini yang kurang responsif, fitur yang belum maksimal, dan beberapa bug yang cukup mengganggu.
Misalnya, fitur untuk mengakses aplikasi pihak ketiga belum berjalan sepenuhnya seperti yang dijanjikan. Bahkan, dalam beberapa ulasan, Rabbit R1 disebut lebih mirip gimmick daripada asisten AI yang sesungguhnya. Masalah lainnya adalah daya tahan baterai yang kurang oke dan proses pengenalan suara yang belum stabil.
Sebagian orang juga menganggap Rabbit R1 terlalu tergesa-gesa diluncurkan, sementara teknologinya belum matang. Akhirnya, banyak yang kecewa dan merasa bahwa hype-nya tidak sesuai dengan kenyataan. Meski begitu, tim pengembang Rabbit R1 tetap menyatakan bahwa mereka akan terus mengembangkan perangkat ini dan memperbaiki kekurangannya lewat update firmware.
Komunitas dan Respons Pengguna
Meskipun banyak kritik yang datang, ada juga kok komunitas pengguna yang masih optimis dengan potensi Rabbit R1. Beberapa di antaranya justru merasa perangkat ini bisa jadi awal dari evolusi gadget AI portabel. Mereka melihatnya sebagai prototipe masa depan yang masih dalam tahap eksperimen.
Kalau kamu suka mencoba teknologi baru, mungkin Rabbit R1 masih bisa memberikan pengalaman menarik. Tapi tentu, ekspektasinya perlu disesuaikan. Karena saat ini, sebagian besar fungsinya masih jauh dari sempurna. Ada harapan besar di awal, tapi kenyataannya memang masih butuh banyak perbaikan.
Apakah Rabbit R1 Masih Layak Dicoba?
Pertanyaan ini tentu tergantung dari kebutuhan kamu. Kalau kamu tipe orang yang suka gadget unik dan pengin coba-coba teknologi baru, Rabbit R1 bisa jadi mainan yang menarik. Tapi kalau kamu mencari perangkat AI yang benar-benar fungsional dan bisa menggantikan smartphone, saat ini sepertinya belum waktunya.
Fitur-fitur seperti pengenalan suara, integrasi aplikasi, dan respons AI masih belum sempurna. Jadi, kamu perlu bersabar dan menunggu update dari tim Rabbit. Kalau mereka berhasil memperbaiki kekurangan-kekurangan itu, bukan tidak mungkin Rabbit R1 bisa jadi perangkat yang lebih berguna di masa depan.
Dibandingkan dengan Perangkat AI Lain
Rabbit R1 sering dibandingkan dengan perangkat seperti Humane AI Pin atau asisten digital lainnya. Bedanya, Rabbit R1 lebih fokus pada pendekatan minimalis dan interaksi satu arah. Jadi, kamu nggak akan nemuin fitur-fitur kompleks atau aplikasi bawaan yang ribet. Ini jadi nilai plus sekaligus minus, tergantung bagaimana kamu melihatnya.
Buat kamu yang suka kesederhanaan, Rabbit R1 bisa jadi cukup praktis. Tapi kalau kamu lebih suka kontrol penuh atas perangkat kamu, mungkin akan merasa kurang puas dengan fitur yang ada sekarang. Perbandingan ini penting buat kamu yang sedang mempertimbangkan apakah perlu beli atau tidak.
Masa Depan Rabbit R1
Walau saat ini banyak yang menganggap Rabbit R1 sebagai produk gagal, sebenarnya ini bisa jadi pijakan awal untuk sesuatu yang lebih besar. Rabbit Inc. punya potensi untuk memperbaiki produk mereka, apalagi dengan banyaknya feedback dari para pengguna awal.
Kalau ke depannya mereka bisa merilis generasi berikutnya dengan performa yang lebih baik, fitur yang stabil, dan dukungan ekosistem yang kuat, bukan tidak mungkin Rabbit R1 bisa jadi pelopor baru di dunia AI device. Karena sebenarnya, idenya sudah sangat menarik, hanya saja butuh eksekusi yang lebih matang.
Kesan Akhir dan Catatan Tambahan
Sekarang kamu sudah tahu cukup banyak tentang Rabbit R1. Mulai dari apa itu perangkat Rabbit R1, berapa harga Rabbit R1, hingga pertanyaan sensitif seperti apakah Rabbit R1 perusahaan Cina dan mengapa Rabbit R1 gagal. Semua ini menunjukkan bahwa teknologi baru memang selalu punya sisi menarik sekaligus tantangan tersendiri.
Rabbit R1 mungkin bukan perangkat sempurna, tapi ia membuka jalan baru dalam cara kita berinteraksi dengan AI. Apakah kamu tertarik untuk coba? Itu pilihan masing-masing. Tapi yang pasti, kehadirannya telah menambah warna dalam dunia gadget yang selalu berkembang.